Dhea Oktavianda (21215807)
Juniar Aulia Safitri (23215636)
Tiara Fahlevie (26215886)
Tiara Fahlevie (26215886)
1. Pengertian Sistem
Sistem
berasal dari bahasa Latin systēma atau bahasa Yunani sustēma yang
berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Sistem juga
merupakan suatu keseluruhan (Totalitas) atau kesatuan (Entitas yang berdiri
dari unsur-unsur yang mempunyai sifat yang berbeda antara unsur yang satu
dengan yang lainnya, akan tetapi antara yang satu dengan yang lain bersifat jalin-menjalin
hingga merupakan suatu kesatuan yang bulat). Dalam masyarakat atau kehidupan
sehari-hari dijumpai banyak sistem seperti sistem politik, sistem kebudayaan,
sistem sosial,dll. Adapun para ahli yang mengemukakan pengertian sistem sebagai
berikut :
1. Pengertian
sistem Menurut Arifin Rahman | Sistem adalam
Webster New Collegiate Dictionary bahwa terdapat kata "syn"
dan "Histanai" yang berasal dari bahasa Yunani berarti
menempatkan bersama. Bahwa pengertian sistem adalah suatu kumpulan pendapat
pendapat, (collection of opinions), prinsip prinsip (principles),
dan lain lain yang membentuk suatu kesatuan yang berhubung hubungan satu sama
lain.
2. Pengertian
sistem menurut Ludwig von Bertallanffy | Bahwa
sistem adalah sekumpulan unsur unsur yang berada dalam keadaan yang
berinteraksi.
3. Pengertian sistem berdasarkan A.Hall dan R. Fagen | bahwa pengertian sistem adalah sekumpulan objek, yang mencakup hubungan diantara objek tersebut (understanding of the system is a set of objects, which includes the relationship between the object), serta hubungan antara sifat yang mereka miliki (the relationship between their properties).
3. Pengertian sistem berdasarkan A.Hall dan R. Fagen | bahwa pengertian sistem adalah sekumpulan objek, yang mencakup hubungan diantara objek tersebut (understanding of the system is a set of objects, which includes the relationship between the object), serta hubungan antara sifat yang mereka miliki (the relationship between their properties).
4. Pengertian
sistem menurut Colin Cherry | Bahwa sistem adalah suatu keseluruhan yang
dibentuk dari banyak bagian_suatu assambel dari berbagai macam sifat dan bagian
bagian tersebut.
5. Pengertian
sistem menurut Pamudji | bahwa sistem adalah suatu kebulatan atau
keseluruhan yang kompleks atau terorganisir (An overall roundness or complex
or organized), suatu himpunan atau perpaduan hal hal atau bagian bagian
yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks dan utuh ((a
set or mix of things or parts forming part of a roundness or complex whole and
intact)). Suatu kebulatan atau keseluruhan yang utuh, dimana didalamnya
terdapat komponen komponen yang pada gilirannya merupakan sistem tersendiri (A
determination or unified whole, in which there are components which in turn is
a separate system) yang memiliki fungsi masing masing yang saling
berhubungan satu dengan lainnya menurut pola, tata atau norma tertentu dalam
rangka mencapai suatu tujuan (has the function of each are interconnected to
one another according to a pattern, system or certain norms in order to achieve
a goal.).
6. Sedangkan
menurut Prajudi | bahwa pengertian sistem adalah suatu jaringan dari
prosedur prosedur yang berkaitan satu sama lain menurut skema atau pola yang
bulat untuk menggerakkan suatu fungsi yang utama dan suatu usaha ataupun
urusan.
7. Pengertian Sistem menurut W.J.S. Poerwadarminta | bahwa sistem
adalah sekelompok bagian bagian atau alat dan sebagainya yang bekerja bersama
sama untuk melakukan sesuatu maksud.
8. Pengertian
sistem menurut Sumantri | bahwa sistem
adalah sekelompok bagian bagian yang bekerja bersama sama untuk melakukan suatu
maksud. Bila terjadi kerusakan terhadap salah satu bagian maka sistem atau
seluruh bagian tidak akan dapat menjalankan tugasnya sepenuhnya. Dengan kata
lain, maksud yang hendak dicapai tidak akan terpenuhi atau setidak tidaknya
sistem yang telah terwujud akan mendapat gangguan.
9. Pengertian sistem menurut Musanef | bahwa Sistem adalah suatu sarana yang menguasai
keadaan pekerjaan agar dalam menjalankan tugas dapat diatur, dan sistem adalah
suatu tatanan dari hal hal yang paling berkaitan dan berhubungan sehingga
membentuk satu kesatuan dan satu keseluruhan
10. Pengertian sistem menurut Inu Kencana Syafi'ie | bahwa sistem adalah kesatuan yang
utuh dari sesuatu rangkaian yang terikat satu dengan yang lainnya. Bagian kecil
atau anak cabang dari suatu sistem, menjadi induk sistem dari rangkaian
selanjutnya. Keadaan tersebut yang akan terus terjadi hingga tiba pada saat
adanya bagian yang mengganggu kestabilan itu sendiri.
2. Sistem Ekonomi dan Politik
Sistem
ekonomi yang dilaksanakan oleh suatu negara berbeda-beda, ada sistem
kapitalisme, ada sistem sosialisme, ada sistem komunisme bahkan ada sistem
kapitalisme demokratif, kapitalisme totaliter, kapitalisme feodalistik,
sosialisme demokratif, sosialisme keagamaan, sosialisme feodalistik, komunisme
totaliter, komunisme demokratif, dll. Sistem
ekonomi adalah suatu sistem, maka akan dikemukakan meskipun secara singkat
apa yang dimaksud dengan sistem tersebut. Sistem ekonomi adalah sistem yang
menyangkut kehidupan atau kegiatan ekonomi. Sistem ekonomi terdiri atas
unsur-unsur yang berupa lembaga-lembaga ekonomi, seperti, penyaluran, lembaga
pengangkutan, dan lembaga konsumen.
Sistem ekonomi
politik pada hakikatnya adalah melihat hubungan timbal
balik antara kepentingan ekonomi dan kepentingan politik. Akan selalu ada motif
yang mengiringi perjalanan dibalik keduanya. Tidak jarang kita pernah mendengar
besarnya pengaruh politik dalam ekonomi, baik dalam institusi politik
maupun kebijakan pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi. Kebijakan
publik pemerintah dibidang industri sangat besar pengaruhnya terhadap
perintisan terhadap perkembangan yang biasa disebut Rostow, tahap tinggal landas, hasil
tesis Olson mengatakan bahwa kepolitikan nasional (Institusioanl sclerosis) di
suatu negara menyebabkan merosotnya rata-rata pertumbuhan ekonomi negara
itu. Sistem ekonomi dan sistem politik merupakan
dua disiplin ilmu yang berbeda yang kemudian dikolaborasikan dan memunculkan
istilah ekonomi politik. Dalam ilmu ekonomi masih mengadopsi pendekatan ilmu
eksaks yang biasanya mengunakan teknikal analisis. Ekonomi dan politik berada
ditengah-tengahnya yang biasanya mengunakan data kualitatif dan data
kuantitatif.
3. Kapitalisme dan Sosialisme
Dalam
sanusi, sistem ekonomi kapitalisme
adalah suatu sistem ekonomi dimana
kekayaan yang produktif terutama dimiliki secara pribadi dan produksi terutama
dilakukan untuk dijual... Adapun tujuan pemilikan secara pribadi yakni untuk
memperoleh suatu keuntungan/laba yang cukup besar dari hasil menggunakan
kekayaan yang produktif. Jelas sekali dan motif mencari keuntungan/laba,
bersama-sama dengan lembaga warisan serta dipupuk oleh hukum perjanjian sebagai
mesin kapitalisme yang besar.
Ada enam (6) asas yang
dapat dilihat sebagai ciri dari sistem ekonomi kapitalis yakni sebagai berikut.
1.
Hak milik pribadi
Dalam sistem
ekonomi kapitalis alat-alat produksi/sumber daya ekonomi seperti SDA, modal,
dan tenaga kerja, dimiliki oleh individu dan lembaga-lembaga swasta.
2.
Kebebasan berusaha dan kebebasan
memilih
Dalam sistem
ekonomi kapitalis, yang dimaksud dengan kebebasan berusaha adalah kegiatan
produksi dapat dengan bebas dilakukan oleh siapa saja yang mempunyai inisiatif
sedangkan yang dimaksud dengan kebebasan memilih dalam sistem ekonomi kapitalis
adalah menyangkut kedaulatan konsumen dan kebebasan pekerja untuk memilih
setiap jenis pekerjaan yang dikehendakinya. Kebebasan memilih juga termasuk
dalam kebebasan membuat berbagai perjanjian.
3.
Motif kepentingan diri sendiri
Kekuatan utama
dari sistem ekonomi kapitalis adalah motivasi individu untuk memenuhi
kepentingan atau keuntungan diri sendiri.
4.
Persaingan
Sistem
persaingan bebas merupakan salah satu lembaga penting dari sistem ekonomi
kapitalis. Setiap individu atau pelaku ekonomi swasta, baik pembeli maupun
pengusaha, dengan motivasi mencari keuntungan yang maksimum bebas bersaing di
pasar dengan kekuatan masing-masing. Setiap pelaku ekonomi swasta bebas
memasuki dan meninggalkan pasar.
5.
Harga ditentukan oleh mekanisme pasar.
Segala
keputusan yang diambil oleh pengusaha (penjual) dan konsumen (pembeli)
dilakukan melalui sistem pasar. Dalam perkataan lain, tingkat harga dan jumlah
produksi yang terjual ditentukan sepenuhnya oleh kekuatan permintaan dan
penawaran.
6.
Peran terbatas pemerintah
Dalam sistem
ekonomi kapitalis, pemerintah masih mempunyai peran yang dapat membatasi
berbagai kebebasan individu.
Seperti yang
dijelaskan di Dumairy (1996), sistem
ekonomi sosialisme adalah kebalikan dari sistem ekonomi kapitalisme. Sosialisme
adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar
kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur
tangan pemerintah. Pemerintah masuk kedalam perekonomian untuk mengatur tata
kehidupan perekonomiasn negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik,
telekomunikasi gas lng, dan lain sebagainya.
Sistem ekonomi sosialisme adalah
suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau teori yang bertujuan untuk memperoleh
suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan otoritas demokrasi terpusat
dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih baik daripada yang kini
berlaku sebagaimana yang diharapkan.
Sistem sosialis
(Social Ecomony) berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai
bila berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai konsekuensinya, penguasa
individu atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar
merupakan kepemilikan sosial.
Prinsip dasar
ekonomi sosialisme:
1.
Pemilikan harta oleh negara
2.
Kesamaan ekonomi
3.
Disiplin Politik
Ciri-ciri
ekonomi sosialisme:
1.
Lebih mengutamakan kebersamaan
(kolektivisme).
2.
Peran pemerintah sangat kuat
3.
Sifat manusia ditentukan oleh pola
produksi
4. Persaingan Terkendali
Kompetisi untuk memperbaiki taraf kehidupan, baik
antarindividu maupun antarbadan-usaha, pemerintah tidak membatasi pilihan
seseorang untuk memasuki bidang pendidikan/keahlian yang diminatinya.
Pemerintah turut mengatur penyediaan bidang pendidikan/ keahlian, berdasarkan
proyeksi kebutuhan. Jadi, tidak sepenuhnya dilepas kepada pihak swasta.
Pemerintah juga mengendalikannya
dengan membaca prioritas-prioritas bidang usaha, termasuk juga prioritas lokasi
usaha. Dalam hal penerimaan imbalan atas prestasi kerja, juga sangat terbuka
peluang bagi setiap pekerja/pemodal untuk mendapatkan imbalan melebihi sekedar
kebutuhannya. Justru pemerintah mengatur ketentuan upah minimum bagi pekerja,
agar memenuhi standar kebutuhan hidup minimum yang layak.
Kesimpulannya adalah, bahwa iklim
persaingan berekonomi dan kompetisi berbisnis di Indonesia bukanlah persaingan
yang bebas-lepas, melainkan persaingan yang terencana-terkendali.
Untuk mengetahui sistem ekonomi yang
dianut oleh suatu negara, maka perlu dianalisis kandungan faktor-faktornya.
Sistem ekonomi Indonesia (sistem
persaingan terkendali);
· Bukan kapitalis dan bukan sosialis. Indoensia mengakui
kepemilikan individu terhadap sumber ekonomi, kecuali sumber ekonomi yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara sesuai dengan UUD 45.
· Pengakuan terhadap kompetisi antar individu dalam
meningkatkan taraf hidup dan antar badan usaha untuk mencari keuntungan, tapi
pemerintah juga mengatur bidang pendidikan, ketenagakerjaan, persaingan, dan
membuka prioritas usaha.
· Pengakuan terhadap penerimaan imbalan oleh individu
atas prestasi kerja dan badan usaha dalam mencari keuntungan. Pemerintah
mengatur upah kerja minimum dan hukum perburuhan.
· Pengelolaan ekonomi tidak sepenuhnya percaya kepada
pasar. Pemerintah juga bermain dalam perekonomian melalui BUMN dan BUMD serta
departemen teknis untuk membantu meningkatkan kemampuan wirausahawan (UKM) dan
membantu permodalan.
5. Kadar kapitalisme dan sosialisme
Unsur-unsur kapitalisme dan sosialisme jelas
terkandung dalam pengorganisasian ekonomi Indonesia. Untuk melihat seberapa
tebal kadar masing-masing “isme” ini mewarnai perekonomian, seseorang bisa
melihatnya dari dua pendekatan. Pertama adalah dengan pendekatan faktual
structural, yakni menelaah peranan pemerintah atau negara dalam struktur
perekonomian. Kedua adalah pendekatan sejarah , yakni dengan menelusuri
bagaimana perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu.
Untuk mengukur kadar keterlibatan pemerintah dalam
perekonomian dengan pendekatan faktualstruktural, dapat digunakan kesamaan
agregat Keynesian yang berumuskan :
Y = C + I + G + (X –
M) Keterangan: Y =
pendapatan nasional
C = konsumsi masyarakat
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor
Dengan formula ini
berarti produk atau pendapatan nasional dirinci menurut penggunanaan atau
sector pelakunya. Kesamaan ini merupakan rumus untuk menghitung pendapatan
nasional dengan pendekatan pengeluaran. Variable C melambangkan konsumsi
masyarakat, mewakili sektor orang perorangan atau rumah tangga.variabel I
melambangkan pengeluaran investasi perusahaan-perusahaan, mewakili sektor usaha
swasta. Sektor pemerintah diwakili oleh variable G yang melambangkan
pengeluaran konsumsi pemerintah. Adapun X dan M masing-masing melambangkan
ekspor dan impor, mewakili sektor perdagangan luar negeri negara yang
bersangkutan.
Derasnya arus
globalisasi bersamaan dengan bubarnya sejumlah negara komunis utama yang
bersistem ekonomi sosialisme, telah menggiring Indonesia terseret arus
kapitalisme. Apakah bangsa dan masyarakat kita pada akhirnya akan dapat
menerima sistem ekonomi kapitalisme yang kian menggejala sekarang ini,
sejarahlah kelak yang akan menjawabnya.
Referensi :
Prof.
Dr. Miriam Budiardjo. 2008. Dasar Dasar
Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Dr.Tulus
T.H Tambunan. 2009. Perekonomian Indonesia.
Bogor: Ghalia Indonesia
Drs.
Soetrisno Prawirohardjono. 1988. Perbandingan
Sistem Ekonomi. Jakarta: Karunika Universitas Terbuka
0 komentar:
Posting Komentar